- Definisi Wukuf
- · Dasar Hukum Wukuf
- · Keutamaan Wukuf
- · Tata Cara Wukuf
- · Kesalahan Yang Sering Terjadi Pada Saat Wukuf
- · Do’a Yang Dipanjatkan Pada Saat Wukuf
- · Hakekat Wukuf Dalam Kehidupan Kontekstual
A. DEFINISI WUKUF
Wukuf adalah hadir dan berada pada bagian manapun dari arafah, walau
seseorang itu dalam keadaan tidur atau bangun, berkendaraan atau duduk,
berbaring atau berjalan, dalam keadaan suci atau tidak, pada tanggal 9
Dzulhijah, mulai tergelincirnya matahari sampai maghrib.
B. DASAR HUKUM WUKUF
Wukuf di Arafah
merupakan rukun terpenting dari haji, sesuai dengan hadits nabi:
اَلْحَجُّ عَرَفَةُ مَنْ جَاءَ لَيْلَةَ
جَمْعٍ قَبْلَ طُلُوْعِ الْفَجْرِ فَقَدْ اَدْرَكَ الْحَجَّ *
Artinya:“Haji itu di Arafah
barang siapa yang datang pada malamnya jam’in
(tanggal 8) sebelum terbitnya pajar maka ia menjumpai hajinya (hajinya
sah)”. (HR.Tirmidzi)
C. KEUTAMAAN WUKUF
- Hari pada saat wukufmerupakan hari yang palin utama dan pada saat itu Allah turun ke bumi, membanggakan penduduk bumi terhadap isi langit. Pada hari itu banyak orang dibebaskan dari neraka. (HR. Ibnu Majah).
- Diampuni dosa-dosanya. (HR. Ibnu Mubarak).
- “Bahwasanya musuh Allah (Iblis) ketika ia mengetahui bahwasanya Allah telah mengabulkan do’aku (nabi), dan Allah mengampuni dosa-dosa umatku, Iblis mengambil debu ditaburkannya diatas kepalanya seraya husteris celaka, dan sangat menyesal. Dalam pada itu nabi tertawa atas kegelisahannya (Iblis)” .(HR. Ibnu Majah).
Manfaat bertasbih, bertahmid,
bertahlil dan bertakbir sbb:
- Bertsbih (mengucap Subhaanallaah) 100 kali di pagi hari da 100 kali di sore hari, maka kita diberi pahala sebagaimana 100 kali naik haji.
سُبْحَانَ اللهِ
- Bertahmid (mengucap Al-Hamdulillaah) 100 kali di pagi hari dan 100 kali di sore hari, maka kita diberi pahala sebagaimana orang yang telah menyerahkan 100 ekor unta ke dalam sabilillah atau sebgaimana pahalanya 100 kali dalam sabilillah.
اَلْحَمْدُ اللهِ
- Bertahlil (mengucap Laa ilaaha illallaah) 100 di pagi hari dan 100 kali di sore ahri, pahalanya bagaikan memerdekaan 100 orang budak dari keturunan Ismail.
لاَاِلهَ اِلاَّ
اللهُ
- Bertakbir (mengucap Allaahu akbar) 100 kali di pagi hari dan 100 kali di sore hari, maka tidak seorangpun yang mampu menandingi pahala orang tersebut kecuali orang yang sama-sama bertakbir kepada Allah.
اَللهُ اَكْبَرُ
- Apabila kita mengucapkan Subhaanallaah Wabihamdih 100 kali di pagi hari dan 100 kali di sore ahri, maka tidak ada seorang pun yang bisa menandingi pahala orang tersebut di hari kiamat, melainkan orang yang sama-sama mengamalkannya. Aapabila membaca kalimat ini 100 kali dalam sehari, maka pahala yang didapat sama dengan memerdekakan 10 orang budak dan ditulis baginya 100 kebaikan serta dihapus 100 kejelakannya dan ia dijaga dari gangguan syetan dari pagi hingga sore hari, dan dari sore hingga pagi hari, dan akan diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih lautan (R. Tirmidzi).
سُبْحَانَ اللهِ
وَبِحَمْدِهِ
Manfaat berdo’a di padang Arofah adalah akan dikabulkan semua
do’a yang panjatkan kepada Allah. Hanya, ada yang akan dikabulkan secara tunai,
ada yang ditunda dan ada yang diganti dengan hal lain yang lebih baik.
Manfaat dari
Wukuf yang dilakukan semata-mata karena Allah, akan diampuni semua dosa-dosa
kita meskipun sebanyak tetesan hujan, sebanyak butiran pasir di pantai, dan
sebanyak buih lautan. Semua akan diampuni.
D. TATACARA PELAKSANAAN WUKUF
1.
Melaksanakan sholat Dluhur dan
Asar dijama’ kemudian menghadap kiblat, memperbanyak istighfar, berdzikir dan
berdo’a baik untuk diri pribadi maupun orang lain, mengenai kepentingan agama
atau dunia disertai taqwa dan perhatian penuh,
sambil mengangkat kedua tangan. Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah.
2.
Setelah Maghrib, lalu
perlahan-lahan meninggalkan padang
Arafah menuju ke Mudzalifah dengan tenang dan tentram, sesuai dengan hadits
riwayat Bukhari dan Muslim.
E. KESALAHAN YANG SERING TERJADI PADA WUKUF
1. Sebagian jamaah ada yang sudah berhenti
diluar batas Arafah dan tetap diam disitu sampai matahari tenggelam. Kemudian
berangkat ke Mudzalifah, tanpa wukuf di Arafah. Ini adalah kesalahan yang besar
karena sesungguhnya haji itu adalah wukuf di Arafah sehingga mereka batal
hajinya.
2. Sebagian jamaah ada yang meninggalkan
Arafah sebelum terbenam matahari. Hal itu tidak boleh karena wukuf Arafah harus
sampai matahari terbenam dengan sempurna.
3.
Berdesak-desakan
untuk naik ke atas gunung Arafah (Jabal Rahmah) yang dapat menimbulkan banyak
mudharat. Seluruh padang
Arafah adalah tempat untuk wukuf.
4.
Ada sebagian jamaah
menghadap ke arah gunung Arafah ketika berdoa. Hal ini, tidak benar kerana
seharusnya menghadap Ka’bah.
5. Ada sebagian jamaah membuat gundukan pasir/kerikil. Hal itu, juga tidak benar karena tidak ada
dalam ajaran Islam.
F. DO’A YANG DIPANJATKAN SAAT WUKUF
اَللهُمَّ
لَكَ الْحَمْدُ كَالَّذِيْ تَقُوْلُ وَخَيْرًا مِمَّا نَقُوْلُ , اَللهُمَّ لَكَ
صَلاَتَيْ وَنُسُكِى وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ وَاِلَيْكَ مَأبِيْ وَلَكَ رَبِّ
تُرَاثِيْ, اَللهُمَّ اِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَوَسْوَسَةِ
الصَّدْرِ وَشَتَاتِ اْلاَمِرِ, اَللهُمَّ اِنِّيْ اَعُوْذُبِكَ مِن ْشَرِّمَا تَجِئُ
بِهِ الرِّيْح ُ *
Artinya : “Ya Allah segala
puji Allah milik-Mu semata seperti yang kau firmankan dan yang lebih baik dari
pada yang kami katakan. Hanya untuk-Mu kami mepersembahkan shalat dan ibadah
kami, serta hidup dan mati kami. Kepada Engkaulah tempat kami kembali dan
Engkaulah Dzat yang mewaris kepada kami. Ya Allah sesungguhnya kami berlindung
kepada-Mu dari siksa kubur dan keraguan hati serta kekacauannya suatu perkara.
Ya Allah kami berlindung kepada-Mu dari segala macam kejelekan yang datang
melalui hambusan angin”. (HR.
Tirmidzi).
Setelah kita membaca do’a diatas,
boleh menambahkan do’a-do’a lain sesuai
dengan kebutuhan. Sebelum berdo’a
sebaiknya kita memuji kepada-Nya, dengan membaca Asmaul Husna dibawah
ini:
يَااَللهُ الَّذِيْ
لاَاِلهَ اِلاَّ اَنْتَ يَارَحْمنُ يَارَحِيْمُ يَامَالِكُ يَاقُدُّوْسُ
يَاسَلاَمُ يَامُؤْمِنُ يَامُهَيْمِنُ يَاعَزِيْزُ يَاجَبَّارُ يَامُتَكَبِّرُ
يَاخَالِقُ يَابَارِئُ يَامُصَوِّرُ يَاغَفَّارُ يَاقَهَّارُ يَاوَهَّابُ
يَارَزَّاقُ يَافَتَّاحُ يَاعَلِيْمُ يَاقَابِضُ يَابَاسِطُ يَاخَافِضُ يَارَافِعُ
يَامُعِزُّ يَامُذِلُّ يَاسَمِيْعُ يَابَصِيْرُ يَاحَكَمُ يَاعَدْلُ يَالَطِيْفُ
يَاخَبِيْرُ يَاحَلِيْمُ يَاعَظِيْمُ يَاغَفُوْرُ يَاشَكُوْرُ
يَاعَلِيُّ يَاكَبِيْرُ يَاحَفِيْظُ يَامُقِيْتُ يَاحَسِيْبُ يَاجَلِيْلُ
يَاكَرِيْمُ يَارَقِيْبُ يَامُجِيْبُ يَاوَاسِعُ يَاحَكِيْمُ يَاوَدُوْدُ
يَامَجِيْدُ يَابَاعِثُ يَاشَهِيْدُ يَاحَقُّ يَاوَكِيْل يَاقَوِيُّ
يَامَتِيْنُ يَاوَلِيُّ يَاحَمِيْدُ يَامُحْصِيْ يَامُبْدِئُ يَامُعِيْدُ
يَامُحْيِيْ يَامُمِيْتُ يَاحَيُّ يَاقَيُّوْمُ يَاوَاجِدُ يَامَاجِدُ يَاوَاحِدُ
يَاصَمَدُ
يَاقَادِرُ
يَامُقْتَدِرُ يَامُقَدِّمُ يَامُؤَخِّرُ يَاأَوَّلُ يَااَخِرُ يَاظَاهِرُ
يَابَاطِنُ يَاوَالِيْ يَامُتَعَالِيْ يَابَرُّ يَاتَوَّابُ يَامُنْتَقِمُ
يَاعَفُوُّ يَارَئُوْفُ يَامَالِكَ الْمُلْكِ يَاذَالْجَلاَلِ
وَاْلاِكْرَامِ يَامُقْسِطُ يَاجَامِعُ يَاغَنِيُّ يَامُغْنِيْ يَامَانِعُ
يَاضَارُّ يَانَافِعُ يَانُوْرُ يَاهَادِيْ يَابَدِيْعُ يَابَاقِيْ يَاوَارِثُ
يَارَشِيْدُ يَاصَبُوْرُ * رواه الترمذى
Setelah membaca Asmaul Husna, kemudian
membaca do’a pengampunan dan do’a sesuai dengan keperluannya masing-masing,
seperti do’a-do’a dibawah ini :
-أَللهُمَّ اغْفِرْلِى مَاقَدَّمْتُ وَمَا
أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَماَأَسْرَفْتُ وَمَاأَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ
أَنْتَ الْمُقَدَّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَ خِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ أَنْتَ *
Artinya : “ Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang telah lewat maupun yang akan
datang, yang tampak maupun yang tersembunyi, dan apa-apa yang berlebihan dan
yang Engkau mengetahuinya, Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada
Tuhan selain Engkau “. (HR.
Muslim).
-أَللهُمَّ اِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ
ظُلْمًا كَثِيْرًا وَلاَيَغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلاَّاَنْتَ فَغْفِرْلِيْ
مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِيْ اِنَّكَ اَنْتَ الْغَفُوْ رُالرَّحِيْمُ *
Artinya :“Ya Allah, sesungguhnya aku
telah mendzalimi diriku sendiri, dan tidak seorang pun yang dapat mengampuninya
selain Engkau, maka ampunilah dosa-dosaku dan kasihanilah aku. Sesungguhnya
Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (HR. Bukhari & Muslim).
-أَللهُمَّ اَ عِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ
وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ *
Artinya : “ Ya Allah, tolonglah aku agar selalu ingat dengan-Mu
serta mensyukuri (nimat-Mu), dan beribada kepada-Mu dengan baik”. (HR.
Abudawud & Nasa’i).
- أَللهُمَّ اِنِّيْ
اَسْأَلُكَ بِأَنِّيْ أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لاَاِلهَ اِلاَّ أَنْتَ
اْلأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِيْ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ
كُفُوًا أَحَدٌ *
Artinya : “Ya Allah sesusungguhnya aku
mohon kepada-Mu, bahwa aku bersaksi sesungguhnya Engkau, Engkau adalah Allah
tiada Tuhan kecuali Engkau satu, tempat bergantung segala sesuatu zat yang
tidak beranak dan tidak pula diperanakan dan tidak ada bagi-Nya yang menyamai
seseorang pun”. (HR. Tirmidzi).
Do’a
Nabi Adam as dan Hawa
- رَبَّنَا ظَلَمْنَا
أَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَكُوْنَنَّ مِنَ
الْخَاسِرِيْنَ*
Artinya : “Ya Tuhan kami, kami telah
menganiya diri kami sendiri, jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi
rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi”.
(QS.7:23).
Do’a
nabi Nuh as
- رَبِّيْ اَنْزِلْنِيْ
مُنْزَلاً مُبَارَكًا وَاَنْتَ خَيْرُالْمُنْزِلِيْنَ *
Artinya : “Ya Tuhanku, tempatkanlah
aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baiknya yang memberi tempat”. (QS.23:29)
Do’a
Nabi Dawud as
- أَللهُمَّ اِنِّيْ
اَسْأَلُكَ حَبُّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَالْعَمَلَ الَّذِى يُبَلِّغُنِيْ
حُبَّكَ أَللهُمَّ اجْعَلْ حُبَّكَ اَحَبَّ اِلَيَّ مِنْ نَفْسِى وَاَهْلِى وَمِنَ
الْمَاءِ الْبَارِدِ *
Artinya : “Ya Allah sesungguhnya aku
mohon untuk senang pada-Mu dan senang kepada orang yang senang pada-Mu, dan
senang amalnya orang”.
yang telah menyampaikan padaku untuk senang
kepada-Mu. Ya Allah jadikanlah senang padamu sebagaimana senang pada saya dari
diriku dan keluargaku dan dari air yang dingin” (HR. Tirmidzi).
Do’a
nabi Yunus
- لاَاِلهَ اِلاَّ اَنْتَ
سُبْحَانَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّا لِمِيْنَ *
Artinya : “Tiada Tuhan kecuali Allah
Maha suci Engkau, sesungguhnya aku tergolong orang yang dzolim”. (HR.
Tirmidzi).
Do’a
nabi Musa as
- رَبِّ ا شْرَحْلِيْ صَدْرِى
وَيَسِّرلِيْ اَمْرِى وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّنْ لِّسَانىِ يَفْقَهُوْا قَوْلِى *
Artinya :“Ya Tuhanku lapangkanlah
dadaku, dan mudahkanlah urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya
mereka mengerti perkataanku” .(QS. 20: 25-28).
Do’a
Saroh (Isteri nabi Ibrahim as)
- اَللهُمَّ اِنْ كُنْتُ
اَمَنْتُ بِكَ وَبِرَسُوْلِكَ وَاَحْصَنْتُ فَرْجِى اِلاَّ عَلى زَوْجِى فَلاَ
تُسَلِّطْ عَلَيَّ الْكاَ فِرُ *
Artinya : “Ya Allah jika aku telah
beriman pada-Mu dan pada utusan-Mu, dan aku telah menjaga farjiku kecuali untuk
suamiku, maka Engkau mengalahkan orang kafir padaku” (HR. Bukhori).
Do’a
Asiyah (Isteri fir’aun)
- رَبِّ ابْلِى عِنْدَكَ
بَيْتًا فِىالْجَنَّةِ وَنَجِّنِى مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِيْ مِنَ
الْقَوْمِ الظَّا لِمِيْنَ *
Artinya : “ Ya Tuhanku buatkanlah
rumah disisi-Mu didalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari
kaum yang dzalim”. (QS. 67:11).
Kumpulan
do’a nabi Muhammad saw
- أَللهُمَّ اِنَّانَسْأَلُكَ
مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ مِنْهُ نَبِيُّكَ مُحَمَّدٌ صَلَّىاللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ, وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّمَااسْتَعَاذَ مِنْهُ نَبِيُّكَ مُحَمَّدٌ
صَلَّىاللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ,وَاَنْتَ الْمُسْتَعَانُ وَعَلَيْكَ الْبَلاَغُ
وَلاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ
بِاللهِ*
Artinya : “Ya Allah kami mohon
kepada-Mu kebaikan sebagaimana permohonan nabi-MU, Muhammad saw. Dan kami
berlindung kepada-Mu dkejelekan sebagaimana berlindungnya nabi-Mu, Muhammad
saw, dan hanya kepada Engkau tempat pertolongan, dan kepada-Mu temapt sampainya
do’a, tiada daya upaya dan tidak kekuatan melainkan Allah”. (HR. Tirmidzi).
Mohon
surga firdaus
- أَللهُمَّ اِنِّيْ
اَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ الْفِردَوْسَ وَمَا قَرَّبَ اِلَيْنَامِنْ قَوْلٍ
اَوْعَمَلٍ
وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ
النَّارِ وَماقَرَّبَ اِلَيْهَا مِنْ قَولٍ اَوْ عَمَلٍ, أَللهُمَّ اِنِّيْ
اَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَجَنَّةَ وَاَعُذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ, أَللهُمَّ
اِنِّيْ اَسْأَلُكَ تَمَامَ النِّعْمَةِ *
Artinya : “ Ya Allah, aku mohon padamu
surga firdaus, dan ucapan, perbuatan yang dapat mendekatkan ke surga, dan aku
berlindung pada-Mu dari siksa neraka dari perkataan atau perbuatan yang bisa mendekatkan
ke neraka. Ya Allah
aku mohon pada-Mu ridlo dan surga-Mu. Dan aku berlindung kepada-Mu dari murka-Mu dan
siksa neraka. Ya Allah, aku mohon pada-Mu nikmat yang sempurna” .(HR. Tirmidzi).
Mohon inspirasi yang benar
- أَللهُمَّ اَلْهِمْنِيْ رُشْدِى
وَاَعِذْنِى مِنْ شَرِّ نَفْسِى *
Artinya: “ Ya
Allah, berilah ilham yang benar kepadaku, dan lindungilah padaku dari kejelekan
diriku”. (HR. Tirmidzi).
Mohon pengampunan
- أَللهُمَّ اغْفِرْلِى
وَارْحِمْنِيْ وَعَافِنِيْ وَارْزُقْنِيْ سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
اَسْتَغْفِرُ اللهَ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ, رَبِّ اغْفِرْلِى وَتُبْ عَلَيَّ اِنَّكَ
اَنْتَ التَّوَابُ الرَّحِيْمِ,
اَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِى لاَاِلهَ اِلاَّ
هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّمَ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ, اَللهُمَّ اِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِ
ظُلْمًا كَثِيْرًا وَلاَ يَغْفِر
ُ الذُّنُوْبَ
اِلاَّاَنْتَ فَاغْفِرْلِيْ مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِىْ اِنَّكَ
اَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ *
Artinya : “Ya Allah, ampunilah,
sayangilah, berilah kesehatan dan rizki kepada
saya. Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya, aku minta ampun dan
bertaubat kepada-Nya. ampunilah dan terimalah taubatku sesungguhnya Engkau Maha
penerima taubat lagi Maha
Penyayang, aku mohon ampun kepada Allah, tiada Tuhan kecuali Dia yang Maha
hidup lagi Maha tegak, dan aku bertaubat kepada-Nya. Ya Allah bahwasanya aku
telah menganiaya diriku sendiri dengan penganiayaan yang banyak, tidak ada yang
bisa mengampuni dosa-dosa melainkan Engkau, maka ampunilah (dosa-dosaku) dengan
dari Engkau dan sayangilah aku bahwasanya Engkau Maha pengampun lagi Maha
Penyayang” (HR. Ibnu majah).
- أَللهُمَّ
اغْفِرْلَنَا وَارْحَمْنَا وَارْضَ عَنَّا وَتَقَبَّلْ مِنَّا وَاَدْخِلْنَا
الجَنَّةَ وَنَجِّنَا مِنَ النَّارِ وَاَصْلِحْ لَنَا شَأنَنَا كُلَّهُ *
Artinya :”Ya Allah ampunilah kami,
sayangilah kami, ridloilah kami, kabulkanlah (permohonan) kami, masukanlah kami
pada surga, selamatkanlah kami daroi neraka, dan perbaikilah kesemuanya
kelakuan kami”. (HR. Ibnu Majah).
Mohon
dijauhkan dari kemusyrikan
- اَللهُمَّ اِنَّا
نَعُوْذُبِكَ اَنْ نُشْرِكَ بِكَ شَيْأً نَعْلَمُ وَنَسْتَغْفِرُكَ
لِمَالاَنَعْلَمُ *
Artinya : “Ya Allah sesungguhnya kami
berlindung kepada-Mu, jika kami mempersekutukan sesuatu yang kami ketahui
dengan-Mu, dan kami mohon ampun pada-Mu terhadap sesuatu (dosa-dosa) yang kami
tidak ketahui”
Mohon
rizqi nomplok
- اَللهُمَّ اَسْأَلُكَ
اَنْتَبْسُطَ عَلَيَّ مِنْ بَرَ كَاتِكَ وَرَحْمَتِكَ وَرِزْقِكَ وَاَنْ تَجْعَلَ
عَيْشِى عَيْشًا قَارًّا وَرِزْقًا دَارًّاوَعَمَلاً بَارًّا *
Artinya : “
Ya Allah aku mohon padamu, bentangkan rahmat dan rizki yang barokah kepadaku,
dan jadikanlah penghidupanku yang tentram, dan rizki yang nomplok dan amalan
yang baik”.
Mohon
Kemaslahatan
- اَللهُمَّ أَصْلِحْ
لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَاَصْلِحْ لَنَا
دُنْيَانَاالَّتِيْ فِيْهَامَعَاشُنَا وَاَصْلِحْ لَنَااخِرَتَنَا الَّتِيْ
اِلَيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِىكُلِّ خَيْرٍ
وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ
Artinya : “Ya Allah perbaikilah urusan
agama kami yang merupakan penjaga urusan kami, perbaikilah urusan dunia kami
yang menjadi tumpuan penghidupan kami, perbaikilah urusan akhirat kami yang
merupakan tempat kemabli kami. Dan jadikanlah hidup ini tambahan bagi kami
dalam setiap kebaikan, serta jadikanlah kematian sebagai istirahat bagi kami
dari setiap kejahatan” .(HR. Muslim).
Mohon
Petunjuk dan Kekuatan
- اَللهُمَّ اِنَّا
نَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِىاْلأَمْرِ وَالْعَزِيْمَةِ عَلَى الرُّشْدِ وَنَسْأَلُكَ
قَلْبًا سَلِيْمًا وَلِسَانًا صَادِقًا, وَنَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَاتَعْلَمُ
وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّمَاتَعْلَمُ وَنَسْتَغْفِرُكَ لِمَا تَعْلَمُ اِنَّكَ أَنْتَ
عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ *
Artinya : “ Ya Allah aku mohon pada-Mu
keteguhan dalam segala urusan, bersungguh-sungguh diatas petunjuk, kami mohon
kepadamu hati yang bersih dan perkataan yang jujur, kami mohon kepada-Mu dari
kebajikan yang Engkau ketahui dan kami berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang
Engkau ketahui dan kami mohon ampun kepada-Mu terhadap apa yang Engkau ketahui.
Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perihal yang gaib” (HR. Muslim).
Do’a
sapu jagat
- رَبَّنَا
اتِنَافِىالدُّنْيَاحَسَنَةً وَفِىاْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
*
Artinya : “Ya Allah, berilah kami
kebaikan di dunia, dan kebaikan di akhirat, dan jagalah kami dari siksa neraka”.
(QS.2:201).
G. HAKEKAT WUKUF DALAM KEHIDUPAN
Perjalanan haji adalah perjalanan menuju Allah dan merupakan gerakan
abadi yang tidak pernah berhenti. Perjalanan kembali kepada Allah terbagi
menjadi tga tahap yaitu Arafat, Masy’ar (Mudzalifah) dan Mina. Arafat berarti
pengetahuan dan sains, Masy’ar berarti kesadaran dan pengertian, serta Mina
berarti cinta dan keyakinan. Arafat melambangkan awal penciptaan manusia. Adam
turun ke bumi karena mengingkari perintah Allah dan bertemu dengan Hawa di
Jabal Rahmah Arafah. Adam (manuisa) memeliki kebebasan untuk mengambil
keputusan, termasuk yang bertentangan dengan kehendak Allah, namun bersamaan
dengan kebebasan itu memiliki rasa tanggung jawab dan kesadaran. Akibat sorga
Adam penuh dengan kepuasan, kenikmtan dan kesenangan dan digantikan dengan
dunia yang penuh dengan kebutuhan, ketamakan dan penderitaan. Peralihan “Adam
yang berada di surga” menjadi “Adam yang berada di dunia” merupakan pencerminan
dari karakter dan tingkah laku manusia bersamaan. Percikan cinta yang pertama
kali dalam pertemuan Adam dan hawa menyebabkan mareka saling memahami. Itu pertanda dari pengetahuan pertama
tentang jenis kelamin.
Ketika melakukan haji itu gerakan yang pertama
bermula di Arafat. Berhenti (wukuf) di Arafah ketika matahari sedang
terik-teriknya dimaksudkan agar kita memperoleh kersadaran, wawasan, kemerdekaan,
pengetahuan dan cinta di siang hari. Begitu matahari terbenam, maka wukuf di
Arafat itupun berakhirlah. Taksesuatupun dapat terlihat dalam gelap, akibatnya
dalam kegelapn tak ada perkenaln dan pengetahuan. Wukuf menggambarkan kehidupan
manusia hanya sebentar. Dan kita melanjutkan perjalanan sampai jke Masy’ar atau
negeri “kesadaran” lalu berhenti.
TATA CARA MABIT KLIK DISINI
TATA CARA MABIT KLIK DISINI
Matur nuhun...semoga manfaat...coba sandingkan dng khutbah arofah...
BalasHapusNuwun dan sangat bermanfaat...
BalasHapus